Rabu, 27 Desember 2023 | Safecare Admin
Kondisi masuk angin dapat membuat tubuh terasa kurang bugar, ditandai dengan gejala demam, nyeri otot, perut kembung, pilek, mual, dan bahkan hilangnya selera makan. Biasanya, kasus masuk angin dapat terjadi akibat paparan udara dingin yang berlangsung cukup lama, kurang tidur, kelelahan, dan pola makan yang tidak teratur.
Oleh karena itu, tidak mengherankan jika seseorang rentan masuk angin saat memasuki musim hujan. Masuk angin bisa mengakibatkan munculnya mual dan pusing, oleh karena itu, berikut ini terdapat beberapa tips untuk mengatasi dan penanganan awal rasa mual akibat masuk angin dengan cepat dan tepat.
Mual disertai masuk angin adalah kondisi yang umumnya tidak berbahaya, tetapi dapat mengganggu kenyamanan sehari-hari. Jika Anda panik, maka gejalanya akan semakin parah.
Cobalah untuk tetap tenang dan menghindari reaksi panik yang tidak diperlukan. Mengutip dari laman resmi riset Harvard Health Publishing;
Berdasarkan hasil studi yang dilakukan salah satu Universitas AL-IRSYAD Cilacap, bahan-bahan atau komponen yang terkandung dalam minyak angin memiliki kemampuan untuk mempertajam indera penciuman yang memberikan efek relaksasi.
Aktivasi indera tersebut kemudian mengirimkan sinyal ke otak, memicu respons yang menghasilkan perasaan menenangkan dalam tubuh. Sensasi ini akan memberikan perasaan hangat dan nyaman, memberikan ketenangan dalam mengatasi berbagai gejala yang tidak mengenakkan. Karena itu, saat Anda masuk angin, agar gejalanya reda sangat dianjurkan untuk mengoleskan minyak angin secukupnya pada area yang dirasa sakit.
Sebagai salah satu minyak angin aromaterapi unggulan, Safe Care Minyak Angin Aromatherapy Roll On mengandung berbagai senyawa yang bermanfaat bagi kesehatan.
Senyawa-senyawa tersebut kemudian diformulasikan dengan proporsi yang tepat untuk menciptakan minyak angin dengan sejumlah manfaat.
Saat ini produk tersebut hadir dengan kemasan roll-on, pengguna dapat dengan mudah mengaplikasikan minyak angin ini langsung ke area yang diinginkan. Roll-on yang digunakan terdiri dari bola kecil yang terbuat dari bahan lembut dan tahan lama, selain itu mudah meluncur lembut di atas kulit, memungkinkan minyak angin meresap secara merata.
Baca Juga: Penggunaan Minyak Angin Untuk Masuk Angin
Menurut Maggie Pace dari Aquasana, praktisi air dari Amerika, minum air putih yang cukup sangat penting untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh dan membantu proses pencernaan. Dengan mengonsumsi setidaknya 2 liter air sehari, Anda dapat membantu tubuh untuk mengatasi dehidrasi yang mungkin terjadi akibat mual dan masuk angin.
Air putih bukan hanya sekadar minuman penyegar, tetapi juga berperan penting dalam mengeliminasi racun yang dapat terakumulasi dalam tubuh. Melalui konsumsi air yang mencukupi, tubuh dapat lebih efektif membersihkan zat-zat berbahaya yang mungkin masuk melalui makanan atau lingkungan sekitar. Selain itu, peran air putih dalam meredakan gejala-gejala tertentu seperti perut kembung—yang sering kali dikaitkan dengan gangguan pencernaan seperti masuk angin.
Selain itu, rasa kesegaran yang diperoleh dari kecukupan air putih dapat memberikan energi tambahan dan menjaga kewaspadaan mental, yang sangat diperlukan dalam menjalani aktivitas atau pekerjaan. Jadi peran air putih dalam kehidupan sehari-hari sangatlah penting.
Ketika sedang mengalami masuk angin, Anda dapat memutuskan untuk beristirahat sepanjang hari agar dapat pulih dengan cepat. Atau Anda mencoba mengoleskan minyak angin seperti yang sudah dijelaskan.
Apabila gejalanya menjadi lebih parah, mengkonsumsi obat menjadi solusi terbaik untuk mengatasi gejala tersebut. Berikut adalah berbagai jenis obat yang dapat digunakan untuk meredakan gejala masuk angin yang kami kutip tinjauan dr. Airindya Bella dari Alodokter.
Paracetamol atau acetaminophen adalah jenis obat pereda penyakit dalam yang bisa Anda gunakan membantu mengurangi gejala masuk angin. Umumnya, obat ini digunakan untuk mengatasi berbagai rasa sakit ringan, demam, serta gejala pilek dan flu.
Sebelum mengonsumsi obat ini, disarankan untuk membaca petunjuk pada kemasan dengan cermat. Hal ini karena dosis yang dianjurkan dapat disesuaikan berdasarkan usia, berat badan, dan jenis paracetamol yang digunakan.
Penggunaan atau konsumsi paracetamol perlu dilakukan dengan cermat. Penting untuk tidak sembarangan mengkonsumsi obat ini jika seseorang memiliki kondisi medis tertentu, terutama jika memiliki masalah pada hati atau ginjal, sedang mengonsumsi obat-obatan lain, atau memiliki alergi terhadap paracetamol.
Keampuhan ibuprofen terletak pada kemampuannya untuk mengurangi peradangan, meredakan nyeri, serta menurunkan demam yang menjadi gejala dari masuk angin. Obat ini bekerja dengan menghambat enzim yang bertanggung jawab atas produksi prostaglandin, suatu zat yang dapat menyebabkan peradangan dan meningkatkan sensitivitas terhadap nyeri.
Ibuprofen yang dijual secara bebas di apotek dapat dikonsumsi oleh anak mulai dari umur 6 bulan hingga lansia. Meskipun penggunaannya harus mengikuti dosis yang dianjurkan.
Umumnya, antihistamin adalah kelompok obat yang umumnya digunakan untuk meredakan gejala alergi, tetapi obat ini juga dapat digunakan dalam meredakan beberapa gejala masuk angin. Saat seseorang mengalami masuk angin, reaksi peradangan pada saluran pernapasan dapat menyebabkan pelepasan histamin, suatu zat kimia yang berperan dalam respons alergi.
Antihistamin bekerja dengan menghambat reseptor histamin, sehingga mengurangi gejala yang terkait, seperti hidung tersumbat, bersin, dan mata berair.
Ketika Anda mulai merasakan gejala masuk angin, sangat disarankan untuk memberikan diri Anda waktu istirahat yang cukup. Sebaiknya, hentikan semua aktivitas yang sedang Anda lakukan dan berikan diri kesempatan untuk tidur selama kurang lebih 2-3 jam. Ini adalah langkah yang penting untuk memulihkan diri dan mengatasi gejala yang mungkin muncul.
Namun, tidak hanya itu, tidur yang cukup di malam hari juga memainkan peran kunci dalam menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Tubuh manusia memerlukan istirahat yang memadai untuk memperbaiki dan memperbaharui sel-sel, serta mengatur fungsi-fungsi vital. Tidur yang cukup juga dapat membantu meningkatkan ketahanan tubuh terhadap penyakit, termasuk risiko masuk angin dan berbagai gangguan kesehatan lainnya.
Oleh karena itu, penting untuk memprioritaskan kebiasaan tidur yang baik dengan menargetkan minimal 8 jam tidur setiap malam. Kebiasaan tidur yang memadai tidak hanya membantu mengatasi masuk angin, tetapi juga dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh secara keseluruhan.
Selain itu, hindari begadang atau tidur terlalu larut malam secara konsisten. Mengutip dari Mayo Clinic, dampak paling nyata dari begadang adalah penurunan kinerja sistem kekebalan tubuh. Ketika tubuh tidak mendapatkan istirahat yang cukup, sistem kekebalan menjadi kurang optimal dalam melawan infeksi dan penyakit. Akibatnya, tubuh menjadi lebih rentan terhadap serangan virus dan bakteri, yang dapat menyebabkan munculnya gejala masuk angin dan berbagai penyakit lainnya.
Air rebusan jahe dengan madu sering dianggap sebagai minuman yang bermanfaat untuk meredakan gejala masuk angin. Jahe memiliki sifat anti-inflamasi, anti radang, dan antikuman, yang dapat membantu meredakan beberapa gejala yang umum terkait masuk angin.
Jahe mengandung zat-zat seperti gingerol dan shogaol yang memiliki sifat anti-inflamasi. Ini dapat membantu meredakan peradangan di saluran pernapasan, yang sering terjadi pada masuk angin.
Jahe dapat bertindak sebagai stimulan pencernaan, membantu meredakan ketidaknyamanan perut atau gangguan pencernaan yang mungkin disebabkan oleh masuk angin. Ditinjau dari Alodokter, Air rebusan jahe memiliki efek menghangatkan tubuh, yang dapat membantu mengatasi gejala seperti kedinginan dan menggigil yang sering terjadi pada masuk angin.
Menghindari suhu dingin saat mengalami masuk angin dapat membantu mempercepat proses pemulihan dan mengurangi gejala yang mungkin menjadi lebih parah akibat paparan dingin. Paparan suhu dingin dapat memperlambat proses pemulihan dari masuk angin. Tubuh yang sedang berusaha melawan infeksi memerlukan energi tambahan, dan paparan suhu dingin dapat membuat tubuh lebih sulit untuk mempertahankan suhu normalnya.
Memakai pakaian hangat, terutama jika Anda harus keluar rumah, membantu menjaga suhu tubuh dan melindungi dari angin dingin. Hindari pakaian yang terlalu tipis atau kurang sesuai dengan suhu eksternal.
Login dahulu untuk membuat komentar
Belum ada komentar